Notification

×

Iklan

Iklan

Analisis Hadis-Hadis Dhaif Masyhur Tentang Bulan Ramadhan: Perspektif Sanad dalam Kitab Hadis

Minggu, 22 Juni 2025 | Juni 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-23T14:27:57Z

A. Latar Belakang Masalah

Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran yang bersifat otoritatif dalam mengatur kehidupan umat Muslim.

Perbedaannya dengan Al-Quran terletak pada periwayatannya;Al-Quran seluruh periwayatannya mutawatir (diriwayatkan oleh banyak sahabat sehingga tidak mungkin bersepakat untuk berdusta), sementara hadis meskipun ada yang mutawatir, jumlahnya sangat sedikit karena lebih banyak diriwayatkan secara ahad.

Rasulullah SAW mengajarkan hadis kepada sahabat untuk menerangkan maksud ayat Al-Quran atau tujuan lain. Metode pengajarannya bisa lisan, tertulis (dikte kepada ahli), atau demonstrasi praktis. Mayoritas hadis Nabi disampaikan secara lisan dari satu periwayat ke periwayat lain, sehingga banyak hadis diriwayatkan secara makna. Pemaknaan hadis diperlukan, terutama untuk hadis mutawatir yang sahih, melalui kajian linguistik, tematis, konfirmatif, dan lainnya. Pemaknaan hadis dilakukan terhadap hadis yang validitasnya jelas, minimal berderajat hasan.

Salah satu cara untuk mengetahui kualitas hadis adalah melalui kajian sanad. Sistem sanad sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hadis dapat diterima atau ditolak, dan termasuk kategori apa menurut ahli hadis. Pentingnya sanad ditekankan oleh Ibnu Al-Mubarak yang mengatakan "sanad adalah bagian dari agama, seandainya tidak mendapat sanad, tentu orang berkata sekehendak hatinya", dan Al-Tawri yang menyatakan "sanad adalah senjata orang mukmin".

Penelitian sanad hadis berkaitan erat dengan takhrij. Takhrij adalah langkah awal dalam meneliti kualitas hadis untuk mengetahui asal-usul riwayat, berbagai periwayat, dan keberadaan syahid (penguat) serta mutabi' (pengikut) dalam sanad. Menurut M. Syuhudi Ismail, ada tiga alasan pentingnya takhrij hadis:

 * Mengetahui asal-usul riwayat hadis yang akan diteliti.

 * Mengetahui seluruh riwayat hadis yang akan diteliti.

 * Mengetahui ada atau tidaknya syahid dan mutabi' pada sanad yang diteliti.

Penulis tertarik meneliti kualitas sanad hadis tentang bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan istimewa bagi umat Islam sedunia, di mana umat Islam diwajibkan puasa sebulan penuh dan mengeluarkan zakat fitrah, serta menawarkan pahala berlipat dan pengampunan dosa. Mengingat hadis sering dijadikan rujukan, terutama bagi santri dan mubaligh, penelitian kualitas sanad hadis yang berkaitan dengan Ramadan dirasa perlu untuk memastikan otoritas periwayatannya.

Tesis ini akan membahas dan mengumpulkan data hadis-hadis dhaif yang masyhur tentang bulan Ramadan dari kitab-kitab hadis selain Shahihain (Bukhari dan Muslim). Penulis membatasi penelitian hanya pada hadis dhaif karena hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim telah disepakati kesahihannya oleh jumhur ulama.

B. Rumusan Masalah

 * Bagaimana keberadaan dan proses Takhrij Hadis-hadis Dhaif Bulan Ramadhan dalam kitab Hadis selain Shohihain?

 * Bagaimana kualitas sanad hadis dhaif yang masyhur tentang bulan Ramadhan?

C. Tujuan Penelitian

 * Untuk mengetahui teks-teks hadis dhaif yang masyhur tentang Bulan Ramadhan.

 * Untuk mengetahui kualitas dan derajat hadis tentang bulan Ramadhan.

D. Manfaat Penelitian

 * Manfaat Praktis: Penulis dapat mempraktikkan takhrij hadis dan kritik sanad hadis yang diperoleh selama kuliah.

   Manfaat Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pemahaman, dan kontribusi dalam studi keilmuan Hadis.

 * Bagi penulis sendiri, penelitian ini memberikan pengalaman, menambah wawasan, dan pengetahuan tentang pentingnya mengetahui hadis secara profesional sebagai pedoman hidup.

 * Setelah mengetahui kualitas hadis, umat Muslim dapat berhati-hati dalam beramal dan berdalih dengan menyebutkan derajat hadis.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis telah menelusuri beberapa penelitian terkait untuk memastikan orisinalitas tesis ini. Berikut adalah beberapa penelitian sebelumnya yang relevan:

 * "Hadis-hadis dhaif puasa Ramadhan dalam kitab tafsir al-dur al-manthur karya al-suyuti" oleh Afif Nurafifah (2017): Membahas 15 hadis dhaif tentang Ramadan dalam kitab tafsir Al-Dur Al-Manthur.

 * "Studi Takhrij dan syarah hadis tentang puasa Ramadhan" oleh Ihsan Fauzi (2023): Meneliti hadis puasa Ramadan riwayat Bukhari nomor 37, yang hasilnya menunjukkan status hadis tersebut sahih li dzatihi dan maqbul ma'mul bih.

 * "Para Ulama Kontemporer Indonesia Studi Takhrij Hadis Kitab Keutamaan Bulan Ramadhan Karya KH. Taufik AL- Hakim dari Jepara" oleh Ade Pahrudin (2021): Meneliti kitab yang tidak memuat nomor, periwayat, dan hukum hadis. Penelitian ini menemukan lima hadis sahih, sembilan hadis dhaif, empat palsu, dan tujuh tidak memiliki dasar.

Berdasarkan tinjauan pustaka, penulis menyimpulkan bahwa belum ada penelitian serupa yang menekankan pada hadis dhaif yang masyhur (dikenal luas atau sering dikutip di masyarakat meskipun status sanadnya tidak kuat). Fokus kajian pada hadis dhaif yang memiliki tingkat penyebaran atau pengaruh signifikan dalam diskursus Ramadan menjadikan penelitian ini perlu diajukan sebagai tesis.

F. Kerangka Teori

Penulis menggunakan teori kesahihan sanad hadis Syuhudi Ismail dalam bukunya "Kaedah Kesahihan Hadis". Syuhudi Ismail menawarkan tiga metode untuk mengetahui kesahihan sanad:

 * Mencatat semua nama periwayat dalam sanad yang diteliti.

 * Mempelajari sejarah hidup masing-masing periwayat.

 * Meneliti kata-kata yang menghubungkan antar perawi, seperti "haddasani," "haddasana," "akhbarana," "an," "anna," atau kata-kata lainnya.

G. Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Library Research (kajian pustaka) dengan pendekatan deskriptif analisis. Ini melibatkan pengumpulan, pembacaan, pencatatan, dan penelaahan berbagai literatur terkait, seperti buku, dokumen, jurnal, karya ilmiah, dan artikel yang berhubungan dengan keutamaan bulan Ramadan.

B. Sumber Data

Sebagai penelitian pustaka murni, data akan diperoleh dari sumber primer dan sekunder.

 * Data Primer: Data utama adalah hadis-hadis dhaif yang masyhur tentang bulan Ramadan.

 * Data Sekunder: Data pendukung yang mengutip dari sumber lain, seperti literatur yang berkaitan dengan pokok pembahasan untuk mendukung dan memperkuat data primer.

C. Teknik Pengumpulan Data

Penulis akan mencari hadis yang masyhur tentang bulan puasa dari kitab-kitab hadis selain Bukhari dan Muslim, kemudian meneliti dan menganalisisnya untuk mengetahui kualitas hadis dan makna yang terkandung di dalamnya.

D. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisis akan dilakukan melalui metode takhrij hadis dengan langkah-langkah berikut:

 * Melakukan al-I'tibar (mencari) sanad lain dalam hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi.

 * Pendekatan sanad untuk mengetahui sanad-sanad hadis yang dita'dil (dipuji) dan ditajrih (dicela) kredibilitasnya, beserta meneliti pribadi periwayatnya.

 * Mengkaji tentang kebersambungan sanad.

 * Meneliti syadz (kejanggalan) dan illat (cacat tersembunyi) dari perawi.

H. Sistematika Penelitian

Penulisan tesis akan dibagi menjadi beberapa bab untuk memberikan arah yang tepat:

 * Bab Pertama (Pendahuluan): Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian (jenis, sumber data, analisis data), tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

 * Bab Kedua: Menjelaskan teks hadis-hadis tentang bulan Ramadan dalam kitab hadis sahih.

 * Bab Ketiga (Inti Penelitian): Memaparkan kualitas sanad hadis tentang bulan Ramadan dan analisis sanad hadis.

 * Bab Keempat (Penutup): Berisi kesimpulan berdasarkan pembahasan sebelumnya, jawaban atas rumusan masalah, saran untuk penelitian lanjutan, dan daftar pustaka.

Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam presentasi calon judul tesis!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update