ilustrasi hijrah (foto ; azhariweb)
Hijrah Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa monumental dalam sejarah Islam, di mana Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berpindah dari Mekah ke Yatsrib (yang kemudian dikenal sebagai Madinah) pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga menandai titik balik penting bagi perkembangan Islam, menjadi awal mula berdirinya negara Islam pertama, dan dijadikan sebagai permulaan penanggalan kalender Hijriah.
Latar Belakang Hijrah
Sebelum hijrah, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya menghadapi penindasan, penganiayaan, dan kekejaman yang semakin intens dari kaum kafir Quraisy di Mekah. Dakwah Islam yang semakin berkembang dianggap mengancam kekuasaan dan pengaruh mereka. Kaum Muslimin minoritas di Mekah mengalami berbagai bentuk siksaan, ancaman, teror mental, hingga kekerasan fisik. Beberapa contoh yang terkenal adalah Bilal bin Rabah yang disiksa di bawah terik matahari gurun, serta Nabi Muhammad SAW sendiri yang dilempari batu oleh penduduk Thaif hingga terluka.
Puncak dari penindasan ini adalah rencana pembunuhan Nabi Muhammad SAW oleh para pemimpin Quraisy. Mereka bersepakat untuk mengirimkan pemuda dari setiap kabilah agar membunuh Nabi secara bersamaan, sehingga tanggung jawab pembunuhan akan tersebar dan Bani Hasyim (keluarga Nabi) tidak dapat menuntut balas terhadap satu kabilah saja.
Perintah dan Perjalanan Hijrah
Allah SWT menginformasikan rencana jahat ini kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu, dan memberikan izin untuk berhijrah.
Dalil Al-Qur'an tentang izin hijrah:
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 40:
\text{إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ}
Artinya: "Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. Dan firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah [9]: 40)
Nabi Muhammad SAW bersama sahabat setianya, Abu Bakar Ash-Shiddiq, merencanakan hijrah secara rahasia. Pada malam hijrah, Nabi meminta sepupunya, Ali bin Abi Thalib, untuk tidur di ranjangnya dengan selimutnya guna mengelabui kaum kafir Quraisy yang mengepung rumah. Atas izin Allah, Nabi Muhammad SAW berhasil keluar dari kepungan tanpa terlihat oleh para pemuda Quraisy.
Beliau kemudian menuju rumah Abu Bakar, yang telah menyiapkan segala sesuatu untuk perjalanan hijrah. Keduanya mengambil jalur yang tidak biasa, yaitu ke arah selatan menuju Gua Tsur, untuk menghindari pengejaran. Mereka bersembunyi di gua selama tiga hari, sementara kaum Quraisy terus mencari. Selama di Gua Tsur, Asma binti Abu Bakar mengantar makanan dan Abdullah bin Abu Bakar membawa informasi dari Mekah. Amir bin Fuhairah, seorang penggembala, menggembalakan kambingnya di dekat gua untuk menghapus jejak kaki mereka.
Setelah kondisi dirasa aman, Nabi dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan menuju Madinah dengan dipandu oleh Abdullah bin Uraiqit, seorang penunjuk jalan yang mahir dan belum beriman. Perjalanan yang berat melintasi padang pasir yang panas ditempuh dengan penuh keyakinan dan tawakal kepada Allah.
Tiba di Madinah dan Pembentukan Masyarakat Baru
Kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah disambut dengan suka cita oleh kaum Muslimin Muhajirin (pendatang dari Mekah) dan Anshar (penduduk asli Madinah). Salah satu langkah pertama Nabi di Madinah adalah membangun Masjid Nabawi, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemerintahan, pendidikan, dan sosial.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar dalam ikatan persaudaraan Islam, mengikis segala perbedaan suku dan status sosial. Beliau juga merumuskan Piagam Madinah (Mitsaq Madinah), sebuah konstitusi tertulis yang mengatur hubungan antara berbagai kelompok masyarakat di Madinah, termasuk Muslim, Yahudi, dan kelompok lainnya, menjamin hak-hak dan kewajiban masing-masing serta menciptakan tatanan masyarakat yang berkeadilan.
Hikmah dan Pelajaran dari Hijrah
Peristiwa hijrah mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam:
* Pertolongan Allah SWT: Hijrah menunjukkan betapa besar pertolongan Allah bagi hamba-Nya yang beriman dan berjuang di jalan-Nya.
* Nilai Perjuangan dan Pengorbanan: Hijrah mengajarkan pentingnya kesabaran, keteguhan iman, dan pengorbanan dalam menghadapi cobaan demi menegakkan kebenaran.
* Kekuatan Ukhuwah Islamiyah: Persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar menjadi contoh nyata kekuatan persatuan umat Islam.
* Fondasi Negara Islam: Hijrah menjadi landasan bagi pembentukan masyarakat dan negara Islam yang berdaulat, berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan syariat Allah.
* Perubahan dan Pembaharuan: Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan dari kondisi yang tidak kondusif menuju kondisi yang lebih baik, menandakan semangat perubahan dan pembaharuan dalam diri dan masyarakat.
Dalil Al-Qur'an tentang keutamaan hijrah:
* QS. Al-Baqarah [2]: 218:
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ}
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
* QS. An-Nisa [4]: 100:
{وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا}
Artinya: "Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Hadis tentang makna hijrah:
* Dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda,
{الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ}
Artinya: "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang Allah." (HR. Ahmad, Ibn Hibban)
* Dari Umar bin Khattab, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
{إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ}
Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya karena dunia yang ingin dicapainya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Rujukan
* QS. At-Taubah: 40
* QS. Al-Baqarah: 218
* QS. An-Nisa: 100
* HR. Ahmad, Ibn Hibban
* HR. Bukhari
* HR. Muslim
* Tirto.id - Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah: Penyebab & Hikmahnya
* NU Online Jabar - Hijrah Nabi Muhammad SAW: Pelajaran Mendalam untuk Kehidupan
* Rumah Zakat - KISAH HIJRAHNYA NABI MUHAMMAD SAW. DARI MEKAH KE MADINAH
* Kumparan.com - Sejarah Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah
#hijrahnabimuhammad #sejarahislam #madinah #mekah #rasulullahsaw #kalenderhijriah #islam

Tidak ada komentar:
Posting Komentar