Notification

×

Iklan

Iklan

Rahasia Baitul Makmur: Lebih dari Sekadar Bangunan Langit

Jumat, 13 Juni 2025 | Juni 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-13T13:17:56Z

Baitul Makmur adalah salah satu misteri langit yang selalu menarik untuk dikaji. Apa sebenarnya Baitul Makmur itu? Mengapa ia begitu istimewa dalam pandangan Islam? Mari kita selami lebih dalam hakikat dan keagungan Baitul Makmur.

Dalil dari Al-Qur'an

Allah Swt. menyebutkan Baitul Makmur dalam firman-Nya:

وَا الطُّورِ  وَكِتَابٍ مَّسْطُورٍ  فِي رَقٍّ مَّنْشُورٍ  وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ  وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ  وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ

Artinya: Demi bukit Thur, dan Kitab yang ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitul Makmur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan lautan yang dinyalakan. (QS. At-Tur: 1-6)

Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan Baitul Makmur, menunjukkan betapa agungnya dan pentingnya Baitul Makmur di sisi Allah. Sumpah Allah dengan sesuatu menunjukkan kebesaran sesuatu tersebut.

Dalil dari Hadis

Beberapa hadis Nabi Muhammad Saw. menjelaskan lebih lanjut tentang Baitul Makmur, terutama dalam peristiwa Isra Mikraj:

 * Hadis Isra Mikraj yang Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

   Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda, "... ثُمَّ رُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا هَذَا؟ قَالَ: هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ، يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، ثُمَّ لَا يَعُودُونَ إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ. ثُمَّ رُفِعَ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى ..."

   Artinya: "... Kemudian diangkat kepadaku Baitul Makmur. Aku bertanya, 'Wahai Jibril, apakah ini?' Dia menjawab, 'Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalamnya, kemudian mereka tidak kembali lagi kepadanya sampai hari kiamat.' Kemudian diangkat kepadaku Sidratul Muntaha..." (HR. Bukhari no. 3207 dan Muslim no. 162)

   Hadis ini secara gamblang menggambarkan Baitul Makmur sebagai tempat ibadah para malaikat yang tidak pernah sepi. Setiap hari, 70.000 malaikat masuk untuk beribadah dan tidak pernah kembali lagi, menunjukkan jumlah malaikat yang sangat banyak dan betapa padatnya aktivitas ibadah di sana.

 * Hadis yang Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:

   Dalam riwayat lain tentang Isra Mikraj, disebutkan bahwa Nabi melihat Baitul Makmur di langit ketujuh.

   "... ثُمَّ رُفِعْتُ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَإِذَا أَنَا بِإِبْرَاهِيمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْنِدًا ظَهْرَهُ إِلَى الْبَيْتِ الْمَعْمُورِ، وَإِذَا هُوَ يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ لَا يَعُودُونَ إِلَيْهِ أَبَدًا."

   Artinya: "...Kemudian aku dinaikkan ke langit ketujuh, di sana aku bertemu Ibrahim Shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur. Setiap hari 70.000 malaikat masuk ke dalamnya dan tidak akan kembali lagi selamanya." (HR. Muslim no. 164)

   Hadis ini menegaskan lokasi Baitul Makmur di langit ketujuh dan menunjukkan kehormatan Nabi Ibrahim a.s. yang berkedudukan di sana, menandakan hubungannya yang kuat dengan Ka'bah di bumi yang dibangunnya.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Hakikat Baitul Makmur

Para ulama memiliki beberapa pandangan mengenai hakikat Baitul Makmur, apakah ia adalah Ka'bah di langit yang persis di atas Ka'bah di bumi, ataukah ia adalah bangunan lain yang memiliki fungsi ibadah yang sama.

 * Mayoritas Ulama (Jumhur Mufassirin dan Muhadditsin):

   Mayoritas ulama berpendapat bahwa Baitul Makmur adalah Ka'bah di langit ketujuh, yang persis berada di atas Ka'bah di bumi. Mereka menafsirkan hadis-hadis Isra Mikraj sebagai bukti bahwa Baitul Makmur adalah replika atau tempat ibadah para malaikat yang sejajar dengan Ka'bah di bumi.

   * Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim (Juz 7, halaman 409) menafsirkan ayat surat At-Tur dan hadis-hadis tentang Baitul Makmur, menyatakan bahwa Baitul Makmur adalah masjid di langit ketujuh yang terletak di atas Ka'bah di bumi. Para malaikat thawaf di sekelilingnya sebagaimana penduduk bumi thawaf di sekeliling Ka'bah.

   * Imam Al-Qurtubi dalam Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an (Juz 17, halaman 49) juga menguatkan pendapat ini, menyebutkan bahwa Baitul Makmur adalah rumah di langit yang mulia, setara dengan Ka'bah di bumi.

   * Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (Juz 3, halaman 241) ketika menjelaskan hadis Isra Mikraj, menyebutkan bahwa Baitul Makmur adalah masjid di langit ketujuh yang dikunjungi oleh para malaikat.

 * Sebagian Ulama Lain (dengan penekanan pada makna):

   Meskipun sebagian besar ulama sepakat tentang lokasinya di langit ketujuh dan hubungannya dengan Ka'bah, beberapa ulama lebih menekankan pada makna "Al-Ma'mur" (yang dimakmurkan) sebagai tempat yang selalu dipenuhi dengan ibadah dan dzikir, bukan sekadar bangunan fisik.

   * Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Mafatih Al-Ghaib (Juz 28, halaman 251) menjelaskan bahwa Baitul Makmur dinamakan demikian karena selalu dipenuhi oleh para malaikat yang beribadah, bukan karena bentuk fisiknya semata. Meskipun demikian, ia juga mengakui adanya struktur fisik tersebut berdasarkan riwayat hadis.

   * Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari (Juz 7, halaman 208) juga menjelaskan makna Baitul Makmur sebagai tempat yang selalu ramai oleh para malaikat yang beribadah dan thawaf di dalamnya.

Perbedaan pendapat ini lebih pada penekanan makna dan interpretasi detail, namun substansinya tetap sama: Baitul Makmur adalah tempat yang sangat agung di sisi Allah, menjadi pusat ibadah para malaikat di langit, dan memiliki hubungan simbolis maupun hakiki dengan Ka'bah di bumi.

Kesimpulan

Baitul Makmur adalah sebuah bangunan suci di langit ketujuh, yang keberadaannya ditegaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad Saw. Ia adalah pusat ibadah para malaikat, di mana setiap hari puluhan ribu malaikat masuk untuk beribadah dan tidak kembali lagi. Mayoritas ulama sepakat bahwa Baitul Makmur adalah Ka'bah di langit yang persis di atas Ka'bah di bumi, tempat para malaikat melakukan thawaf sebagaimana manusia thawaf di Ka'bah. Keberadaan Baitul Makmur menunjukkan keagungan Allah Swt. dan luasnya alam semesta yang dipenuhi dengan ibadah dan ketaatan para makhluk-Nya.

Referensi:

Al-Qur'an Al-Karim

Shahih Al-Bukhari

Shahih Muslim

Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim oleh Ibnu Katsir

Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an oleh Al-Qurtubi

Syarh Shahih Muslim oleh An-Nawawi

Mafatih Al-Ghaib oleh Fakhruddin Ar-Razi

Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani

#BaitulMakmur #Islam #Malaikat #IsraMikraj #LangitKetujuh #Ka'bahLangit #Fikih #Tafsir #Hadis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update