Madinah (bahasa Arab: المدينة المنورة, translit. al-Madīnah al-Munawwarah, har. 'kota yang bercahaya'), sebelumnya dikenal sebagai Yatsrib (يثرب), adalah kota suci kedua bagi umat Islam setelah Mekkah. Kota ini terletak di wilayah Hejaz, Arab Saudi. Madinah memiliki peran sentral dalam sejarah Islam, terutama sebagai tempat hijrah Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya dari Mekkah.
Sejarah
Pra-Islam (Yatsrib)
Sebelum kedatangan Islam, kota ini dikenal dengan nama Yatsrib. Yatsrib adalah sebuah kota oasis yang subur dan strategis, menjadikannya pusat perdagangan dan pertanian, terutama kurma. Penduduknya terdiri dari berbagai suku Arab, seperti suku Aus dan Khazraj, serta komunitas Yahudi. Hubungan antar suku di Yatsrib sering diliputi konflik dan perselisihan yang berkepanjangan, menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. Kehadiran orang-orang Yahudi di Yatsrib dimulai sekitar abad ke-6 SM.
Hijrah Nabi Muhammad ﷺ
Peristiwa paling monumental dalam sejarah Madinah adalah hijrah Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya dari Mekkah pada tahun 622 M. Hijrah ini dilakukan untuk menghindari tekanan dan penyiksaan dari kaum Quraisy. Kedatangan Nabi Muhammad ﷺ di Yatsrib disambut hangat oleh penduduk setempat, terutama suku Aus dan Khazraj, yang kemudian dikenal sebagai kaum Ansar (penolong). Mereka telah berjanji untuk melindungi Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam melalui Perjanjian Aqabah Pertama dan Kedua. Setelah hijrah, nama Yatsrib diubah menjadi Madinah, atau lebih lengkapnya Madinatun Nabi (Kota Nabi).
> Allah berfirman:
> QS. Al-Hashr [59]: 9
> وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
> “Dan orang-orang (Ansar) yang telah mendiami kota (Madinah) dan telah beriman sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka, dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
>
Pembentukan Negara Islam
Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad ﷺ, Madinah berkembang pesat menjadi pusat peradaban Islam yang disegani. Beliau menyatukan suku-suku yang bertikai dan membentuk Piagam Madinah, sebuah konstitusi yang mengatur hubungan antara kaum Muslimin, Yahudi, dan kelompok lain yang tinggal di Madinah. Piagam ini menekankan persatuan, perlindungan bersama, dan keadilan bagi semua pihak, menjadi contoh awal sistem pemerintahan inklusif dan toleran.
Madinah menjadi basis penyebaran ajaran Islam ke seluruh Jazirah Arab dan dunia. Dari kota ini, Nabi Muhammad ﷺ memimpin berbagai ekspedisi militer dan perjanjian, termasuk Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq, yang mengukuhkan posisi Islam sebagai kekuatan baru.
Setelah Periode Nabi dan Khulafaur Rasyidin
Setelah wafatnya Nabi Muhammad ﷺ, Madinah tetap menjadi ibu kota kekhalifahan pada masa Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Namun, setelah periode ini, ibu kota pemerintahan Islam berpindah ke Kufah, Damaskus, dan kemudian Baghdad. Meskipun demikian, Madinah tetap menjadi pusat spiritual dan tempat yang sangat dihormati oleh umat Islam.
Keutamaan Kota Madinah
Madinah memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad ﷺ:
* Kota Suci (Tanah Haram): Madinah, seperti halnya Mekkah, adalah tanah haram atau suci yang dilindungi Allah dari berbagai bentuk pelanggaran.
* Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
« إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ »
“Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan Mekkah sebagai tanah yang diharamkan, dan aku menjadikan Madinah sebagai tanah yang diharamkan yaitu antara dua bukitnya. Tidak boleh menebang pohon dan tidak boleh berburu binatangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
* Keberkahan dan Kebaikan: Nabi Muhammad ﷺ senantiasa berdoa untuk keberkahan Madinah.
* Nabi ﷺ bersabda:
« اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا »
“Ya Allah, berilah keberkahan kepada penduduk Madinah dalam takaran mereka, dalam takaran mud dan sha' mereka seperti keberkahan yang Engkau berikan kepada penduduk Mekkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
* Beliau juga bersabda:
« الْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ »
“Kota Madinah adalah lebih baik bagi mereka andaikan mereka mengetahuinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
* Melindungi dari Fitnah Dajjal: Madinah akan terhindar dari fitnah Dajjal pada akhir zaman.
* Nabi ﷺ bersabda:
« لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ، فَإِنَّهُ لَا يَأْتِيهَا مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَائِكَةٌ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا »
“Tidak ada satu pun pintu masuk Madinah kecuali ada malaikat yang berjaga di sana. Dajjal tidak bisa masuk ke Mekkah dan Madinah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
* Pahala Berlipat Ganda: Salat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan pahala yang besar.
* Nabi ﷺ bersabda:
« صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ »
“Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu shalat di masjid lain selain Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
* Iman Kembali ke Madinah:
* Nabi ﷺ bersabda:
« إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا »
“Sesungguhnya iman (agama) akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali ke sarangnya.” (HR. Al-Bukhari)
Nama-nama Lain Madinah
Selain Madinah dan Yatsrib, kota ini juga dikenal dengan beberapa nama lain yang memiliki makna mendalam:
* Al-Madinah al-Munawwarah (المدينة المنورة): Kota yang Bercahaya.
* Thaybah atau Thabah (طيبة / طابة): Yang Baik. Nama ini merujuk pada sabda Rasulullah ﷺ: “Sesungguhnya Allah menamakan negeri ini dengan Thabah.” (HR. Ahmad)
* Darul Hijrah (دار الهجرة): Negeri Hijrah, merujuk pada peristiwa hijrah Nabi ﷺ.
* Ad-Dar (الدار): Rumah, yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
* Al-Iman (الإيمان): Keimanan.
* Al-Qasimah (القاسمة): Pemisah (antara yang baik dan buruk), karena Madinah mengeluarkan orang-orang yang buruk.
Rujukan
* Al-Qur'an Surat Al-Hashr [59]: 9.
* Sahih Bukhari.
* Sahih Muslim.
* Musnad Ahmad.
* Situs web Daarut Tauhiid Indonesia: "Keutamaan Kota Madinah Menurut Al-Qur'an dan Hadis".
* Situs web BPKH: "Sejarah Kota Madinah: Awal Berdiri hingga Masa Kini".
* Situs web Muhammadiyah: "Nama Lain Kota Madinah dan Sebab Penamaannya".
#Madinah #MadinahAlMunawwarah #Yatsrib #HijrahNabi #MasjidNabawi #KotaSuci #Islam #SejarahIslam #ArabSaudi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar