Notification

×

Iklan

Iklan

Rahasia di Balik Masjid Quba: Keutamaan dan Pahala Setara Umrah yang Tak Banyak Diketahui!

Kamis, 12 Juni 2025 | Juni 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-12T16:15:38Z

Masjid Quba adalah salah satu permata sejarah Islam yang tersembunyi di Madinah. Bukan sekadar bangunan bersejarah, masjid ini menyimpan keutamaan luar biasa yang dijanjikan Rasulullah SAW. Mari kita telusuri lebih dalam rahasia dan keagungan Masjid Quba yang menjadikannya destinasi wajib bagi setiap Muslim.

Dalil Al-Qur'an tentang Masjid Quba

Keistimewaan Masjid Quba diabadikan langsung dalam Al-Qur'an, yang menunjukkan betapa mulianya tempat ini di sisi Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 108:

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

“Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut engkau melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. At-Taubah: 108)

Ayat ini secara eksplisit merujuk kepada Masjid Quba sebagai "masjid yang didirikan atas dasar takwa" (ussisa 'alat-taqwā). Ini menegaskan pondasi keimanan yang kuat dalam pembangunannya, bahkan sejak hari pertama Rasulullah SAW menginjakkan kaki di Quba setelah hijrah dari Mekkah. Para ulama tafsir, seperti Ibnu Katsir, menguatkan bahwa ayat ini memang berbicara tentang Masjid Quba, menjadikannya masjid yang diberkahi dan pantas untuk didirikan shalat di dalamnya.

Dalil Hadis tentang Keutamaan Masjid Quba

Selain Al-Qur'an, banyak hadis Rasulullah SAW yang menjelaskan keutamaan shalat dan mengunjungi Masjid Quba. Hadis-hadis ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk meraih pahala yang dijanjikan.

 * Pahala Setara Umrah:

   مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

   “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu shalat di dalamnya dengan suatu shalat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

   Hadis ini menunjukkan keutamaan besar bagi mereka yang berwudhu dari rumah, kemudian mendatangi Masjid Quba dan melaksanakan shalat di sana. Pahala yang dijanjikan setara dengan pahala ibadah umrah, sebuah anugerah yang luar biasa.

 * Kunjungan Rutin Rasulullah SAW:

   كَانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ يَأْتي قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًا.

   “Rasulullah ﷺ biasanya mendatangi Masjid Quba itu setiap Sabtu. Beliau mendatanginya terkadang dengan berjalan kaki dan terkadang berkendaraan.” (HR. Muslim)

   Hadis ini menunjukkan kebiasaan Rasulullah SAW yang rutin mengunjungi Masjid Quba, terutama setiap hari Sabtu. Ini adalah teladan bagi umatnya untuk turut menghidupkan sunah ini. Beberapa riwayat lain juga menyebutkan beliau mengunjunginya pada hari Senin dan Kamis.

 * Masjid Quba Lebih Dicintai dari Masjidil Aqsha (dalam beberapa riwayat):

   سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: لَأَنْ أُصَلِّيَ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ رَكْعَتَيْنِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُصَلِّيَ فِي الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

   “Sungguh aku shalat di Masjid Quba (dua rakaat) lebih aku sukai daripada shalat di Masjidil Aqsha.” (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah)

   Riwayat dari Sa'ad bin Abi Waqqash ini menunjukkan tingginya kedudukan Masjid Quba di mata para sahabat Nabi, bahkan sebagian menganggap shalat di sana lebih utama dari shalat di Masjidil Aqsha. Meskipun Masjidil Aqsha adalah salah satu dari tiga masjid utama dalam Islam, riwayat ini menyoroti keistimewaan tersendiri bagi Masjid Quba, mungkin karena pahala spesifik yang dijanjikan Nabi untuk shalat di sana.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Ayat "Masjid yang Didirikan atas Dasar Takwa"

Meskipun mayoritas ulama dan tafsir mengaitkan ayat 108 Surah At-Taubah dengan Masjid Quba, terdapat sedikit perbedaan pandangan mengenai cakupan makna "masjid yang didirikan atas dasar takwa" (ussisa 'alat-taqwā).

 * Pendapat Mayoritas (Masjid Quba):

   Sebagian besar ulama tafsir, termasuk Imam Ath-Thabari dalam Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ayi al-Qur'an, Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, dan Al-Baghawi dalam Ma'alim at-Tanzil, menegaskan bahwa yang dimaksud dengan "masjid yang didirikan atas dasar takwa" dalam ayat tersebut adalah Masjid Quba. Argumen mereka didasarkan pada riwayat-riwayat sahih, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Umar dan Abu Said Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW sendiri mengisyaratkan Masjid Quba sebagai masjid tersebut.

   Misalnya, Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya:

   "وقد ورد في الحديث أن مسجد قباء هو المسجد الذي أسس على التقوى، فقد روى الإمام أحمد عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن المسجد الذي أسس على التقوى فقال: «مسجدكم هذا». يعني مسجد قباء."

   “Telah datang dalam hadis bahwa Masjid Quba adalah masjid yang didirikan atas dasar takwa. Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang masjid yang didirikan atas dasar takwa, lalu beliau bersabda: ‘Masjid kalian ini.’ Maksudnya Masjid Quba.”

 * Pendapat Lain (Masjid Nabawi atau Umum):

   Sebagian kecil ulama, seperti yang diisyaratkan oleh beberapa riwayat (walaupun tidak sepopuler riwayat tentang Quba), berpendapat bahwa "masjid yang didirikan atas dasar takwa" bisa juga merujuk kepada Masjid Nabawi karena Masjid Nabawi adalah masjid yang juga dibangun atas dasar takwa dan merupakan pusat peribadatan utama umat Islam.

   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat dalam Minhajus Sunnah an-Nabawiyah (4/24) dan Majmu' Fatawa (27/406), bahwa meskipun ayat tersebut turun berkaitan dengan Masjid Quba, namun Masjid Nabawi lebih utama lagi untuk menyandang predikat "masjid yang didirikan atas dasar takwa" karena kedudukannya yang lebih agung.

   "مسجد قباء مبني على التقوى، ومسجد النبي صلى الله عليه وسلم مبني على التقوى، وهو أحق بذلك. فلما أنزل الله الآية: {لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ} [التوبة: 108] بسبب مسجد قباء، فلفظ مسجد قباء داخل فيه، والمسجد النبوي بطريق أولى."

   “Masjid Quba dibangun atas dasar takwa, dan masjid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi) juga dibangun atas dasar takwa, dan ia (Masjid Nabawi) lebih berhak akan hal itu. Ketika Allah menurunkan ayat: {Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut engkau melaksanakan shalat di dalamnya} [At-Taubah: 108] disebabkan Masjid Quba, maka lafaz Masjid Quba masuk di dalamnya, dan Masjid Nabawi dengan cara yang lebih utama lagi.”

   Namun, secara historis dan konteks turunnya ayat, pendapat yang paling kuat dan banyak diikuti adalah yang merujuk pada Masjid Quba.

Imam Asy-Syafii dalam Kitab Al-Umm (Juz 1, Bab: Shalat di Masjid Quba, Hal. 139) tidak secara spesifik membahas perbedaan penafsiran ayat ini, namun beliau menekankan keutamaan shalat di Masjid Quba berdasarkan hadis Nabi yang menjanjikan pahala setara umrah. Beliau memberikan perhatian pada sunah Nabi yang mengunjungi Quba.

Perbedaan pendapat ini bukanlah pertentangan yang fundamental, melainkan lebih pada cakupan makna. Mayoritas ulama sepakat bahwa Masjid Quba adalah objek utama ayat tersebut, dan jika ada masjid lain yang dibangun atas dasar takwa, maka ia juga termasuk dalam keutamaan umum tersebut, dengan Masjid Nabawi sebagai yang paling utama.

Kesimpulan

Masjid Quba adalah masjid pertama dalam sejarah Islam yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah. Keberadaannya diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai "masjid yang didirikan atas dasar takwa", menunjukkan pondasi keimanan yang kokoh. Keistimewaan utamanya adalah pahala shalat di dalamnya yang setara dengan ibadah umrah, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih. Rasulullah SAW sendiri rutin mengunjunginya setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis, memberikan teladan bagi umatnya. Meskipun ada sedikit perbedaan pandangan ulama tentang cakupan ayat "masjid yang didirikan atas dasar takwa" antara Masjid Quba dan Masjid Nabawi, mayoritas mengaitkannya dengan Quba, sementara Masjid Nabawi juga dianggap termasuk dalam keutamaan tersebut secara lebih luas. Masjid Quba tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah hijrah Nabi, tetapi juga sumber inspirasi dan pahala bagi umat Islam hingga kini.

Referensi

 * Al-Qur'an Al-Karim, Surah At-Taubah ayat 108.

 * Shahih Bukhari

 * Shahih Muslim

 * Sunan Ibnu Majah

 * Jami' At-Tirmidzi

 * Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim oleh Ibnu Katsir

 * Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ayi al-Qur'an oleh Imam Ath-Thabari

 * Ma'alim at-Tanzil oleh Al-Baghawi

 * Kitab Al-Umm oleh Imam Asy-Syafii

 * Minhajus Sunnah an-Nabawiyah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Tag

#MasjidQuba #SejarahIslam #Madinah #PahalaUmrah #RasulullahSAW #AyatAlQuran #HadisNabi #KeutamaanMasjid #Takwa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update