Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Masjid Jin; Peristiwa Jin Masuk Islam

Sabtu, 21 Juni 2025 | Juni 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-21T14:55:12Z
Foto Masjid Jin (bangunan asli)

Masjid Jin (bahasa Arab: مسجد الجنّ, transliterasi: Masjid al-Jinn), juga dikenal dengan nama Masjid al-Bai'ah (Masjid Pembaiatan) atau Masjid al-Haras (Masjid Penjaga), adalah salah satu situs bersejarah penting dalam Islam yang terletak di Makkah, Arab Saudi. Masjid ini menjadi saksi bisu peristiwa di mana sekelompok jin mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari Nabi Muhammad ﷺ dan kemudian menyatakan keimanan serta berbaiat kepadanya.

Lokasi dan Arsitektur

Masjid Jin terletak di Distrik Gazza, Makkah, sekitar 1,5 km di utara Masjidil Haram dan tidak jauh dari pemakaman Ma'la. Bangunan masjid saat ini didominasi warna krem dengan aksen kaligrafi Arab di dinding luar. Ruang salat utamanya berukuran sekitar 10x20 meter dengan lantai marmer dan lampu gantung tradisional. Pintu masuknya dilengkapi gapura kecil yang sederhana, mencerminkan arsitektur Islam klasik. Di salah satu sudutnya terdapat prasasti yang menceritakan sejarah singkat masjid.

Sejarah

Nama "Masjid Jin" berasal dari peristiwa penting yang dicatat dalam Al-Qur'an dan riwayat hadis. Dikisahkan bahwa pada suatu malam, sekelompok jin dari daerah Tihamah melewati Makkah dan mendengar Rasulullah ﷺ membaca Al-Qur'an saat salat Subuh. Mereka terkesima dengan ayat-ayat Allah dan kemudian berkumpul di tempat tersebut untuk mendengarkan lebih lanjut. Setelah selesai, mereka kembali kepada kaumnya untuk memberikan peringatan dan mengajak mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Peristiwa ini secara spesifik dijelaskan dalam Surah Al-Jinn ayat 1-2 dan Surah Al-Ahqaf ayat 29-32. Di tempat inilah para jin tersebut kemudian berbaiat (berjanji setia) kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk memeluk Islam. Oleh karena peristiwa baiat inilah masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid al-Bai'ah. Sementara itu, nama "Masjid al-Haras" berasal dari fakta bahwa tempat ini sering dijadikan titik berhenti atau tempat istirahat bagi para penjaga keamanan kota setelah berpatroli keliling Masjidil Haram.

Masjid Jin bukan hanya sekadar bangunan tua, melainkan simbol perluasan dakwah Islam hingga ke alam gaib, menunjukkan bahwa risalah Nabi Muhammad ﷺ adalah untuk seluruh makhluk ciptaan Allah.

Dalil Al-Qur'an dan Hadis

Kisah pertemuan Nabi Muhammad ﷺ dengan para jin ini disebutkan dalam Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Jinn:

Surah Al-Jinn Ayat 1-2:

(قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا ١ يَهْدِىٓ إِلَى ٱلرُّشْدِ فَـَٔامَنَّا بِهِۦ ۖ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ أَحَدًا ٢)

Katakanlah (Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan Al-Qur'an), lalu mereka berkata, 'Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami.'"

Surah Al-Ahqaf Ayat 29-32:

(وَإِذْ صَرَفْنَآ إِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقُرْءَانَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوٓا۟ أَنصِتُوا۟ ۖ فَلَمَّا قُضِىَ وَلَّوْا۟ إِلَىٰ قَوْمِهِم مُّنذِرِينَ ٢٩ قَالُوا۟ يَٰقَوْمَنَآ إِنَّا سَمِعْنَا كِتَٰبًا أُنزِلَ مِنۢ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ ٣٠ يَٰقَوْمَنَآ أَجِيبُوا۟ دَاعِىَ ٱللَّهِ وَءَامِنُوا۟ بِهِۦ يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ٣١ وَمَن لَّا يُجِبْ دَاعِىَ ٱللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُۥ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءُ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ ٣٢)

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadirinya, mereka berkata, "Diamlah!" Maka ketika (bacaannya) telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, "Wahai kaum kami! Sesungguhnya kami telah mendengar Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Dia. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

Hadis-hadis yang berkaitan dengan peristiwa ini juga diriwayatkan oleh beberapa sahabat, yang menguatkan kisah pertemuan Nabi ﷺ dengan para jin dan keimanan mereka. Misalnya, riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang menyebutkan peristiwa ketika Rasulullah ﷺ salat Subuh dan bacaan Al-Qur'an-nya didengar oleh sekelompok jin.

Ziarah dan Spiritual

Masjid Jin menjadi salah satu destinasi ziarah spiritual bagi jamaah haji dan umrah. Mengunjungi masjid ini memungkinkan jamaah untuk merenungkan peristiwa bersejarah ini dan memperkuat keimanan bahwa hidayah Allah dapat diberikan kepada siapa pun, termasuk bangsa jin. Suasana di dalam masjid yang relatif tenang juga menjadikannya tempat yang nyaman untuk beribadah, merenung, berzikir, dan membaca Al-Qur'an.

Rujukan

 * Al-Qur'an, Surah Al-Jinn (72): 1-2.

 * Al-Qur'an, Surah Al-Ahqaf (46): 29-32.

 * Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim.

 * Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. Shahih Al-Bukhari.

 * At-Tirmidzi, Muhammad ibn Isa. Sunan At-Tirmidzi.

 * Situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), artikel tentang Masjid Jin.

 * Berbagai sumber sejarah Islam dan panduan ziarah di Makkah.

#MasjidJin #Makkah #SejarahIslam #NabiMuhammad #Jin #AlQuran #Hadis #TempatBersejarah #ZiarahIslam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update